Doa, Kedekatan, dan Belas kasihan : Tiga Ciri utama Yohanes Paulus II
Paus Fransiskus merayakan ulang 100 tahun kelahiran St. Yohanes Paulus II. Beliau merayakan misa kudus di altar tempat Yohanes Paulus II di makamkan. Dalam homilinya, Bapa paus mengingatkan bahwa Allah mengasihi umat-Nya. Dala kehidupan paus Yohanes Paulus II, kita dapat melihat sosok pria yang di utus Allah, di siapkan oleh-Nya, dan menjadikannya uskup dan Paus untuk membimbing gereja Allah.
Paus Fransiskus memusatkan perhatiannya kepada tiga sifat yang dimiliki oleh St Yohanes Paulus II semasa hidupnya. Tiga tugas itu adalah doa, kedekatan, dan belas kasihan. Semasa hidupnya, st Yohanes Paulus II selalu menyempatkan waktu untuk berdoa. Paus Fransiskus pun menegaskan bahwa St Yohanes Paulus II tahu betul bahwa tugas pertama uskup adalah berdoa..
Selain aktif dalam doa, St. Yohanes Paulus Ii juga dekat dengan orang-orang. Hal ini dapat dilihat keaktifan beliau untuk mengunjungi negara-negara termasuk di Indonesia. Menurut Paus Fransiskus, Yohanes Paulus II mengikuti teladan Yesus. Ia adalah seorang gembala yang baik.
Pada akhirnya, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa St. Yohanes Paulus II merupakan sosok yang sangat luar biasa karena cintanya pada keadilan. Cinta St. Yohanes Paulus II mengarah pada cinta yang berbelaskasihan. Menurut St. Yohanes Paulus II antara keadilan dan belas kasihan ini berjalan seiring.
Baca lebih lanjut: https://www.vaticannews.va/en/pope-francis/mass-casa-santa-marta.html