Covid-19 telah membawa kepedihan bagi dunia. Wabah penyakit ini hingga saat ini masih belum berakhir. Mungkin, belum berakhir dalam rentang waktu yang lama. Apa yang membuatnya demikian? Tentu saja, kita sebagai orang kristiani di panggil untuk berani melawan. Pencarian vaksin dan penjelasan ilmiah tentang apa yang memicu hal ini bisa terjadi. Apakah kita dipanggil kepada kesadaran lebih dalam juga? Jikalau demikian, bagaimana waktu jeda kita akan mencegah kita jatuh dalam inersia kepuasan (sikap tidak aktif karena puas diri), atau lebih buruk lagi, kepada tindakan diam-diam untuk menyerah? Apakah ada ”langkah mundur” bijaksana, yang bukan berarti tidak berbuat apa-apa, sebuah pemikiran yang mungkin berubah menjadi rasa terima kasih atas kehidupan yang diberikan, sehingga menjadi jalan menuju kelahiran kembali? Dokumen ini di keluarkan oleh akademi kepausan untuk kehidupan pada tanggal 22 Juli 2020.