“Bruder” adalah nama yang secara tradisional telah diberikan kepada laki-laki religius awam dalam Gereja sejak awal hidup bakti. Dalam perkembangan sejarahnya, bruder tidak bisa dilepaskan dari arti persaudaraan karena bruder menjadi bruder hanya bila ia berada dalam komunitasnya. Sebutan bruder sesungguhnya juga menegaskan martabat umum dan kesetaraan mendasar semua orang beriman yang dipanggil untuk membentuk persaudaraan universal di dalam Kristus, anak sulung dari banyak Saudara (bdk. Rom. 8:29).

Instruksi ini, yang dikeluarkan oleh Kongregasi Tarekat Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan pada 4 Oktober 2015, berbicara langsung tentang hidup dan misi bruder religius. Ada banyak hal yang dibahas di sini, yaitu: partisipasi dalam misteri persekutuan, persaudaraan gerejawi, peranan kenabian, kesaksian dan pelayanan, yang berlaku untuk hidup dan misi bruder religius serta para perempuan anggota hidup bakti.