Konggregasi klerus Vatikan merilis sebuah dokumen baru untuk memandu reformasi di paroki. Gereja menawarkan ruang bagi setiap orang untuk menemukan jalan bagi mereka dengan tetap menghormati panggilan setiap individu. Dokumen ini tidak mengumumkan  aturan baru tetapi mengusulkan metode untuk menerapkan aturan dan norma kanonik yang lebih baik.  tujuan adanya dokumen ini adalah untuk mendorong tanggung jawab bersama dari orang yang sudah di babtis untuk tetap berkarya di paroki.

Dokumen ini menggambarkan sifat paroki sebagai tempat evangelisasi. Karena itu, paroki bukan sekadar ruang geografis semata melainkan ruang eksitensial untuk evangelisasi. Dalam paroki juga lah umat diharapkan mengembangkan imannya dengan semangat pelayanan di paroki-paroki.  Setiap orang yang sudah di babtis harus terlibat aktif dalam proses evangelisasi. Oleh karena itulah pembaharuan melalui dokumen ini sangat di perlukan untuk kehidupan di paroki semakin lebih baik lagi.

Pastor paroki adalah sebagai gembala di paroki tersebut. sebagai penggembala, pastor paroki sebaiknya terlibat aktif untuk mengembangkan evangelisasi di paroki. Selain pastor paroki, adapun yang membantu proses evangelisasi adalah diakon. Seorang diakon bukanlah seorang imam namun ia adalah pelayan seorang imam. Ia tidak boleh dianggap sebagai setengah imam dan setengah awam. Peran diakon juga sangat penting dalam pengembangan evangelisasi di tengah paroki. Dengan adanya seorang diakon, ia juga menjadi pelayan imam dan membantu para imam di paroki dalam melaksanakan karya evangelisasi di paroki tersebut.

Baca lebih lanjut : https://www.vaticannews.va/en/vatican-city/news/2020-07/instruction-vatican-congregation-for-clergy-pastoral-conversion.html